Karya Tulis Ilmiah



GAMBARAN KEPUASAN IBU HAMIL DALAM PELAYANAN ANTENATAL CARE DI BPM NATALIA DESA PUSAT PERMAI KECAMATAN GENUK SARI
KABUPATEN SEMARANG



Karya Tulis Ilmiah
Diajukan untuk memenuhi persyaratan
Ujian Akhir Program Pendidikan Diploma 3 Kebidanan



 














Disusun oleh :
NURDEWI SULYMBONA
NIM. 993309762





PROGRAM STUDI DIPLOMA 3 KEBIDANAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG
SEMARANG
2015












































Universitas Islam Sultan Agung Semarang
Fakultas Kedokteran
Program Studi D3 Kebidanan
2015
ABSTRAK

Nurdewi Sulymbona 1, Noveri Aisyaroh, S.SiT, M.Kes 2, Yuli Astuti S.ST 3
GAMBARAN KEPUASAN IBU HAMIL DALAM PELAYANAN  ANTENATAL CARE DI BPM NATALIA DESA PUSAT
PERMAI KECAMATAN GENUK SARI
KABUPATEN SEMARANG

            17 i + 43 hal + 4 tabel + 2 gambar + 10 lampiran
Kepuasan pelayanan ibu hamil dapat dilihat dengan menggunakan indikator K1 dan K4, dalam kualitas pelayanan antenatal dapat diukur dengan membandingkan persepsi antara pelayanan yang diharapkan dengan pelayanan yang diterima dan dirasakan oleh ibu hamil. Pelayanan antenatal care dengan beberapa program sudah dilaksanakan oleh kementrian kesehatan yang sasarannya pada ibu hamil, salah satunya yaitu dengan mendekatkan akses pelayanan kesehatan yang berkualitas kepada masyarakat hingga ke pelosok desa, termasuk untuk meningkatkan cakupan pelayanan antenatal care. Salah satu tujuan antenatal care adalah mendeteksi komplikasi selama kehamilan yang dapat mengancam jiwa ibu dan bayi.
penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Pengumpulan data menggunakan kuesioner yang diberikan kepada ibu hamil yang melakukan pemeriksaan antenatal care di BPM Natalia Desa Pusat Permai Kecamatan Genuk Sari Kabupaten Semarang sejumlah 50 responden, teknik sampling menggunakan accidental sampling.
Hasil penelitian tentang kepuasan ibu hamil dalam pelayanan antenatal care didapatkan data sebagian besar responden (56%) tingkat kepuasannya rendah, tingkat kepuasan sedang (38%) dan tingkat kepuasan tinggi (6%) dalam pelayanan antenatal care.
Kesimpulan penelitian ini sebagian besar tingkat kepuasan responden rendah (56%) karena sebagian besar responden mengatakan tidak puas pada pernyataan kuesioner yaitu tindakan medis yang cepat pada saat pasien membutuhkan sesuai dengan kebutuhan dan penataan ruang pemeriksaan dan ruang tunggu.
Kata kunci       : Kepuasan, pelayanan antenatal care                     
Kepustakaan   : 33 pustaka (2003 s/d 2015)
1)          Mahasiswa Prodi D3 Kebidanan
2)          Pembimbing I Prodi D3 Kebidanan
3)          Pembimbing II Prodi D3 Kebidanan


Sultan Agung Islamic University of Semarang
Medical Faculty
D3 Midwifery Studies Program
2015
ABSTRACT
Nurdewi Sulymbona 1, Noveri Aisyaroh, S.SiT, M.Kes 2, Yuli Astuti S.ST 3
DESCRIPTION OF SATISFACTION  PREGNANT MOTHER  IN  THE SERVICE OF PRENATAL CARE AT THE BPM NATALIA VILLAGECENTER                          SUB-DISTRICT PERMAI GENUK SARI
SEMARANG REGENCY
            17 i + 43 page + 4 table + 2 image + 10 attachment
The satisfaction service of pregnant mother can be seen by using indicators K1 and K4, inside of the service antenatal care quality could be measured by comparing the perception among service of expected with the service of received and be perceived by pregnant mothers. The services of antenatal care with several programs has been already implemented by the ministry of health which the target is for the pregnant mothers, one of the ways is by bring near the access services the quality health care for the peoples till the rimland of the villages, as for to increase the coverage of antenatal that. The purpose of antenatal care is to detect the complications during pregnancy that can be life-threatening mother and baby.
This research using descriptive method. Collecting data using questionnaires which given to the 50 respondents of pregnant mothers who does the treatment of antenatal care in BPM Natalia Village Center Sub-District of Genuk Sari Permai Regency of Semarang, the technique of the sampling using accidental sampling.
Results of research on the satisfaction of pregnant mother in antenatal care data obtained most of the respondents (56%) satisfaction level is low, moderate level of satisfaction (38%) and a high satisfaction rate (6%) in antenatal care services.
The conclusion of this study its most of respondents satisfaction degree level is low (56%) because most of the respondents said not satisfied inside of the questionnaire statement that the swift of medical action when a patient requires compliance with the requirements and arrangement of the examination room and the lounge area.

Keywords        : Satisfaction, antenatal care
Bibliography    : 33 libraries (2003 s / d 2015)

1)          Students Prodi D3 Midwifery
2)           Supervising I Prodi D3 Midwifery
3)          Supervising II Prodi D3 Midwifery



RIWAYAT HIDUP




1.      Nama                                 :   Nurdewi Sulymbona
2.      Tempat dan tanggal lahir   :   Ambon, 26 Januari 1994
3.      Jenis kelamin                    :   Perempuan
4.      Agama                               :   Islam
5.      Alamat                               :    Desa Wasaga Kelurahan Kahulungaya Kecamatan Pasarwajo Kabupaten Buton Sulawesi Tenggara
6.      Riwayat Pendidikan          :
a.      TK PERTIWI WAKOKO (1999-2000)
b.      SD NEGERI LAPODI (2001-2006)
c.      SMP NEGERI 2 PASARWAJO (2006-2009)
d.      SMA NEGERI 1 PASARWAJO (2009-2012)
7.      Pendidikan Terakhir          :
Penulis sedang menyelesaikan studinya di Program Studi Diploma III Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sultan Agung Semarang dan sekarang berada pada semester VI.


MOTO HIDUP

Jalani dengan suka hati, sabar dan ikhlas. Jangan mudah putus asa. Semua apa yang kita lakukan dan perjuangkan semua akan dibalas oleh Allah SWT sesuai keingingan kita

Semangt itu harus tetap ada demi mendapatkan gelar Amd. Keb. Meskipun butuh perjuangan dan melintas berbagai cobaan yang bertubi-tubi.
Pantang pulang sebelum berhasil










HALAMAN PERSEMBAHAN
Karya Tulis Ilmiah ini saya persembahkan untuk :
1.      Allah SWT sumber inspirasi dan motivasi Maha Besar bagi penulis yang slalu melimpahkan rahmat dan nikmat yang tidak bias diungkapkan dengan kata-kata
2.      Bapak dan mama yang sangat ku sayangi, yang selalu menyayangiku, tak pernah letih mendoakanku demi keberhasilanku. Trimakasih “Ma” trimakasih “pa”.
3.      Semua dosen Fakultas Kedokteran Prodi D3 Kebidanan yang ada di Unisulla.
4.      Teman-teman seperjuanganku angkatan 2012 Prodi D3 Kebidanan Fakultas Kedokteran Unissula yang sangat ku sayangi.
5.      Teman-teman cerdas Sultraku seperjuangan  yang sangat saya cintai yaitu Anggun, Leni, Juli, Hasdianti, Khajana, Dyah, Sri, Risna, Tania, Fitri, Rani, Ode, Yesi, Alit, Yati, Nona, Yeni, Evi, Isti, Umul, Niar.
6.      Teman dekatku serta Ikhsan Kelibia yang slalu menemaniku dan memotivasiku serta membantu dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.
7.      Semua pihak yang tidak bias saya sebutkan satu-persatu yang telah banyak membaantu dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.





KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufiq, dan hidayah serta inayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Gambaran Kepuasan Ibu Hamil dalam Pelayanan Antenatal Care di BPM Natalia Desa Pusat Permai Kecamatan Genuk Sari Kabupaten Semarang” yang merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya Kebidanan di Prodi D3 Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sultan Agung Semarang.
Shalawat serta salam semoga senantiasa terlimpah dan tercurah kepada Rasulullah Muhammad SAW, para sahabat dan keluarganya yang telah menginspirasi penulis untuk menjadi insan yang lebih baik.
Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini tidak terlepas dari bantuan, bimbingan, pengarahan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu perkenankan penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1.      H. Anis Malik Thoha, Lc., MA., PhD selaku Rektor di Universitas Islam Sultan Agung Semarang.
2.      dr. H. Iwang Yusuf, M. Si, selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sultan Agung Semarang.
3.      Prof.H, Laode Masihu Kamaluddin, M.Sc., M.Eng, selaku pencetus Certas Sutraku yang telah memberikan dukungan dan kesempatan bagi penulis untuk melanjutkan kuliah D3 kebidanan di Universitas Islam Sultan Agung Semarang.

4.      H. Nur Alam, SE., M.Si, selaku Gubernur Sulawesi Tenggara yang telah memberikan kesempatan dan kepercayaan pada penulis untuk melanjutkan kuliah D3 Kebidanan di Universitas Islam Sultan Agung Semarang dalam Program Beasiswa Cerdas Sultraku.
5.      Noveri Aisyaroh, S.SiT, M. Kes, selaku Ketua Program Studi D3 Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sultan Agung Semarang sekaligus pembimbing I dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini, yang telah meluangkan waktunya untuk membimbing dan memberi saran sejak awal penyusunan hingga selesainya Karya Tulis Ilmiah.
6.      Yuli Astuti, S.ST, selaku Pembimbing II dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah, yang telah meluangkan waktunya untuk membimbing dan memberi saran sejak awal penyusunan hingga Karya Tulis Ilmiah.
7.      Seluruh Dosen dan Staf Program Studi D3 Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sultan Agung Semarang.
8.      Ny. Natalia selaku bidan Genuk Sari Semarang yang telah memberi izin kepada penulis untuk mengambil data dan melakukan penelitian di BPM.
9.      Ayah dan ibu penulis, Bpk. Drs. Abdul Sulymbona dan Bd. Wamaima serta keluarga tercinta yang telah memberikan dorongan material spiritual yang tiada hentinya sebagai sumber motivasi terbesar bagi penulis.
10.   Adik-adik terkasih Deni Rizky Sulymbona, Nur Ardillah Sulymbona, dan Dandi Azib Sulymbona, yang selalu menghibur penulis disela-sela penulisan Karya Tulis Ilmiah ini.
11.   Teman-teman mahasiswa Program Studi D3 Kebidanan angkatan 2012 yang telah berjuang bersama-sama.

12.   Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu dalam Karya Tulis Ilmiah.
Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini, penulis menyadari bahwa penulisan Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu kritik, saran, dan masukan yang bersifat membangun sangat penulis harapkan untuk pembuatan Karya Tulis Ilmiah yang akan datang. Semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaan bagi penulis dan pembaca.
Semarang,    Agustus 2015
penulis
















DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN............................................................................ ...... iii
ABSTRAK........................................................................................................ ...... iv
RIWAYAT HIDUP............................................................................................ ...... vi
MOTTO............................................................................................................ ..... vii
HALAMAN PERSEMBAHAN.......................................................................... .... viii
KATA PENGANTAR........................................................................................ ...... ix
DAFTAR ISI..................................................................................................... ..... xii
DAFTAR TABEL.............................................................................................. .... xiv
DAFTAR GAMBAR......................................................................................... ..... xv
DAFTAR LAMPIRAN....................................................................................... .... xvi
DAFTAR SINGKATAN.................................................................................... ... xvii
BAB      I  PENDAHULUAN............................................................................. ....... 1
A.     Latar Belakang.......................................................................... ....... 1
B.     Rumusan Masalah........................................................................... 5
C.     Tujuan Penelitian.............................................................................. 6
D.     Ruang Lingkup................................................................................. 6
E.     Manfaat Penulisan........................................................................... 6
F.      Keaslian Penelitian.................................................................... ....... 8
BAB     II  TINJAUAN TEORI.......................................................................... ..... 10
A.     Kepuasan.................................................................................. ..... 10
1.      Pengertian kepuasan......................................................... ..... 10
2.      Faktor yang mempengaruhi kepuasan  pengguna jasa pelayanan kesehatan               12
3.      Pengukuran Kepuasan Pasien.......................................... ..... 13
4.      Kepuasan Berdasarkan KEPMENPAN NO KEP/ 25/M.PAN/2/2004                14
B.     Pelayanan Antenatal Care........................................................ ..... 16
1.      Pengertian pelayanan antenatel care................................ ..... 16
2.      Tujuan antenatal care........................................................ ..... 17
3.      Faktor-faktor yang mempengaruhi pelayanan Antenatal Care               18
4.      Kebijakan program antenatal care ................................... ..... 20
5.      Standar pelayanan antenatal care..................................... ..... 20
C.     Kerangka Teori......................................................................... ..... 24
BAB   III  METODE PENELITIAN.................................................................. ..... 25
A.     Kerangka Konsep..................................................................... ..... 25
B.     Variabel Penelitian.................................................................... ..... 25
C.     Jenis Penelitian......................................................................... ..... 25
D.     Defisini Operasional.................................................................. ..... 26
E.     Populasi dan Sampel Penelitian............................................... ..... 27
F.      Cara Pengumpulan Data dan Tahap-Tahap Penelitian........... ..... 28
G.     Instrumen Penelitian................................................................. ..... 31
H.     Pengelolaan Data..................................................................... ..... 31
I.       Analisis Data............................................................................. ..... 32
J.      Etika Penelitian......................................................................... ..... 33
K.     Jadwal Penelitian...................................................................... ..... 35
BAB   IV  HASIL DAN PEMBAHASAN.......................................................... ..... 36
A.    Gambaran Umum BPM........................................................... ..... 36
1.    Letak Geografis................................................................. ..... 36
2.    Pelayanan ANC di BPM.................................................... ..... 37
B.    Hasil Penelitian......................................................................... ..... 37
C.    Pembahasan............................................................................. ..... 39
BAB    V  PENUTUP....................................................................................... ..... 43
A.    Simpulan................................................................................... ..... 43
B.    Saran........................................................................................ ..... 43
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN





DAFTAR TABEL

Tabel 1.1         Keaslian Penelitian.........................................................................8
Tabel 3.1         Definisi Operasional......................................................................25
Tabel 4.1         Distribusi Kepuasan Responden..................................................34
Tabel 4.2         Distribusi Jawaban Responden....................................................35




















DAFTAR GAMBAR


Gambar 2.1 Kerangka Teori Penelitian ....................................................... 24
Gambar 3.1 Kerangka Konsep. .................................................................... 25


















DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran         1.         Lembar persetujuan menjadi responden
Lampiran         2.         Lembar kesediaan membimbing I
Lampiran         3.         Lembar kesediaan membimbing II
Lampiran        4.         Lembar kuesioner gambaran kepuasan ibu hamil dalam pelayanan ANC di BPM Natalia Desa Pusat Permai Kecamatan Genuk Sari Kabupaten Semarang
Lampiran         5.         Lembar distribusi data mentah
Lampiran         6.         Lembar izin survey pendahuluan
Lampiran         7.         Lembar konsultasi I
Lampiran         8.         Lembar konsultasi II
Lampiran         9.         Lembar berita acara ujian proposal KTI I
Lampiran         10.       Lembar berita acara ujian proposal KTI II











DAFTAR SINGKATAN

ANC (Antenatal Care)
BPM (Bidan Praktek Mandiri)
BPS (Bidan Praktek Swasta)
D3 (Diploma 3)
KB (Keluarga Berencana)
PMS (Penyakit Menular Seksual)
RB (Rumah Bersalin)
RS (Rumah Sakit)
SDM (sumber Daya Manusia)















BAB I
PENDAHULUAN

A.     Latar Belakang
Kehamilan merupakan waktu transisi, yakni suatu masa antara kehidupan sebelum memiliki anak yang sekarang berada dalam kandungan dan kehidupan nanti setelah anak tersebut lahir (Varney, 2006. Hal: 501). Kehamilan juga merupakan suatu proses yang alamiah dan fisiologis. Sekian wanita yang memiliki organ reproduksi sehat yang telah mengalami menstruasi yang melakukan hubungan seksual dengan seorang pria yang organ reproduksinya sehat sangat besar kemungkinannya akan mengalami kehamilan (Mandriwati, 2007. Hal: 59).
Capaian pelayanan kesehatan ibu hamil dapat dinilai dengan menggunakan indikator Cakupan K1 dan K4. Cakupan K1 adalah jumlah ibu hamil yang telah memperoleh pelayanan antenatal pertama kali oleh tenaga kesehatan, dibandingkan dengan jumlah sasaran ibu hamil di satu wilayah kerja pada kurun waktu satu tahun. Sedangkan Cakupan K4 adalah jumlah ibu hamil yang telah memperoleh pelayanan antenatal sesuai dengan standar paling sedikit 4 kali sesuai jadwal yang dianjurkan, dibandingkan jumlah sasaran ibu hamil di satu wilayah kerja pada kurun waktu satu tahun. Indikator tersebut memperlihatkan akses pelayanan kesehatan terhadap ibu hamil dan tingkat kepatuhan ibu hamil dalam memeriksakan kehamilannya ketenaga kesehatan (Kemenkes RI, 2013).



Menurut Kemenkes RI dalam Profil Kesehatan Indonesia tahun 2013, cakupan pelayanan kesehatan ibu hamil K1 dan K4 di Indonesia tahun 2004-2013 yaitu bahwa secara umum cakupan pelayanan ibu hamil K1 dan K4 mengalami kenaikan, hal tersebut menunjukkan semakin baiknya akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan ibu hamil yang diberikan oleh tenaga kesehatan, kenaikan cakupan K1 dari tahun ke tahun relatif lebih stabil jika dibandingkan dengan cakupan K4. Cakupan K1 selalu mengalami peningkatan, kecuali di tahun 2013 dimana angkanya mengalami penurunan dari 96,84% pada tahun 2012 menjadi 95,25% pada tahun 2013, untuk target cakupan pelyanan K1 ideal menurut pencatatan rutin adalah  95,25% dan Riskasdes 81,6%. Hal itu sedikit berbeda dengan cakupan K4 yang pernah mengalami kenaikan yang cukup signifikan dari 80,26% pada 2007 menjadi 86,04% pada 2008, namun setelah itu mengalami penurunan menjadi 84,54% di tahun berikutnya. Kemudian setelah terus mengalami kenaikan, cakupan K4 kembali menurun pada 2013 menjadi 86,85% dari 90,18% pada tahun sebelumnya. Target menurut pencatatan rutin adalah sebesar 86,85% dan Riskasdes 70,4%.
Secara nasional, indikator kinerja cakupan pelayanan kesehatan ibu hamil K4 pada tahun 2013 belum dapat mencapai target Rencana Strategis (Renstra) Kementerian Kesehatan tahun yang sama, yakni sebesar 93%. Meski demikian, terdapat 4 provinsi yang angkanya telah dapat mencapai target tersebut. Keempat provinsi tersebut adalah DKI Jakarta (95,76%), Jambi (93,61%), Sumatera Selatan (93,21%), dan Bali (93,06%) (Profil Kesehatan Indonesia, 2013), sedangkan untuk Provinsi Jawa Tengah 92,02% (Kemenkes RI, 2013).
Pelayanan antenatal care dalam pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh tenaga profesional dalam hal ini adalah bidan, memprioritaskan untuk ibu selama masa kehamilan,  persalinan, dan nifas. Status kesehatan pada kehamilan dalam hal ini yang di maksud adalah untuk perkembangan kesehatan ibu dan juga bayi yang ada dalam kandungannya serta mengusahakan bayi yang dilahirkan sehat, memantau kemungkinan adanya resiko-resiko kehamilan, resiko tinggi dan menurunkan morbilitas dan mortalitas ibu dan perinatal yang tujuan utama adalah untuk memfasilitasi hasil yang sehat dan positif bagi ibu dan bayinya dengan cara membina hubungan saling percaya dengan ibu, mendeteksi komplikasi-komplikasi yang dapat mengancam jiwa, mempersiapkan kelahiran dan memberikan pendidikan. Asuhan penting untuk menjamin agar proses alamiah tetap berjalan normal selama kehamilan (Pusdiknakes, 2003).
 Berbagai program dan kegiatan telah dilaksanakan oleh Kementerian Kesehatan untuk semakin mendekatkan akses pelayanan kesehatan yang berkualitas kepada masyarakat hingga ke pelosok desa, termasuk untuk meningkatkan cakupan pelayanan antenatal. Dari segi sarana dan fasilitas pelayanan kesehatan, hingga bulan Desember 2013, tercatat terdapat 9.655 Puskesmas di seluruh Indonesia. Dengan demikian rasio Puskesmas terhadap 30.000 penduduk sudah melampaui rasio ideal 1:30.000 penduduk. Demikian pula dengan Upaya Kesehatan Bersumber daya Masyarakat (UKBM) seperti Poskesdes dan Posyandu. Sampai dengan tahun 2013, tercatat terdapat 54.731 Poskesdes yang beroperasi dan 280.225 Posyandu di Indonesia (Kemenkes, 2013). Hasil Riskesdas 2010 menunjukkan bahwa sekitar 45 % keluarga yang mengaku belum mendapat penjelasan tanda bahaya kehamilan saat ANC. Asesmen kualitas pelayanan maternal tahun 2012 yang menunjukkan bahwa hanya 24 % RS dan 45 % Puskesmas yang melakukan konseling dan edukasi sesuai standar pada saat ANC. Kedua hal ini menunjukkan bahwa peran tenaga kesehatan untuk memberikan informasi dan advokasi kepada ibu dan keluarga pada saat ANC masih lemah sehingga pengetahuan keluarga dan masyarakat untuk kunjungan ANC dalam mengambil perencanaan persalinan masih rendah (Depkes, 2013).
Pelayanan Antenatal care dengan beberapa program yang sasarannya pada ibu hamil tesebut, sesuai Departemen Kesehatan, yang diperlukan guna meningkatkan kualitas pelayanan antenatal (Padila, 2014. Hal: 91). Keteraturan Antenatal Care dapat ditunjukkan melalui frekuensi kunjungan, ternyata hal ini menjadi masalah karena tidak semua ibu hamil memeriksakan kehamilannya secara rutin terutama ibu hamil normal sehingga komplikasi yang timbul dalam kehamilan tidak dapat terdeteksi sedini mungkin. Salah satu faktor yang menjadi penyebab mengapa ibu hamil kurang termotivasi dalam melakukan Antenatal Care secara teratur dan tepat waktu adalah kurangnya kemudahan untuk pelayanan maternal, asuhan medik yang kurang baik, kurangnya tenaga terlatih dan obat-obatan penyelamat jiwa (Aghny AN, 2013. Hal:  21-22).
Dari studi pendahuluan, data yang diambil di BPM Tri Suksesi pada bulan Oktober – tanggal 8 Desember 2014 jumlah ibu hamil yang melakukan kunjungan sebanyak 143 ibu hamil. Data yang diambil di BPM Natalia pada bulan Oktober – sampai tanggal 8 Desember 2014 tercatat sejumlah 97 ibu hamil, Trimester III sejumlah 19 ibu hamil dan yang tidak melakukan kunjungan secara teratur sejumlah 2 ibu hamil (10,5%), ibu hamil Trimester II sejumlah 27 ibu hamil dan yang tidak melakukan kunjungan secara teratur sejumlah 14 ibu hamil (51,9%), sedangkan jumlah ibu hamil Trimester I sejumlah 51 ibu hamil dan yang tidak melakukan kunjungan secara teratur sejumlah 23 ibu hamil (45,1%). Dari data yang dididapatkan dapat disimpulkan jumlah ibu hamil yang tidak melakukan kunjungan ulang secara teratur untuk antenatal care sejumlah 39  ibu hamil ( 37,83%) di BPM Natalia Desa Pusat Permai  Kecamatan Genuk Sari Kabupaten Semarang.
Dari hasil wawancara oleh 4 responden pada tanggal 8 Desember 2014 didapatkan hasil bahwa responden pertama mengatakan senang dengan sikap ramah oleh bidan dan asistennya, responden kedua mengatakan bahwa bidan lebih senang menulis dari pada memperhatikan keluhan dari pasien dan juga faktor banyaknya pasien akhirnya pemeriksaan yang dilakukan bidan lebih cepat, responden yang ketiga mengatakan bahwa pasien sedang bercerita tetapi bidan tidak memperhatikan pasien, sedangkan responden yang keempat mengatakan bahwa senang dengan sikap ramah bidan dan asistennya tetapi dalam pelayanannya bidan kurang memperhatikan keluhan dari pasien.
Berdasarkan gambaran tersebut diatas, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “Gambaran kepuasan ibu hamil dalam pelayanan antenatal care di BPM Natalia Desa Pusat Permai Kecamatan Genuk Sari Kabupaten Semarang.”
B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana gambaran kepuasan ibu hamil dalam pelayanan antenatal care di BPM Natalia Desa Pusat Permai Kecamatan Genuk Sari Kabupaten Semarang?”.


C.     Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui gambaran kepuasan ibu hamil dalam pelayanan ANC di BPM Natalia Desa Pusat Permai Kecamatan Genuk Sari Kabupaten Semarang.
D.     Ruang Lingkup
1.   Lingkup keilmuan
Bidang keilmuan dalam penelitian ini adalah mutu pelayanan kebidanan.
2.   Lingkup sasaran
Lingkup sasaran pada penelitian ini adalah ibu hamil.
3.   Lingkup tempat
Penelitian ini dilaksanakan di BPM Natalia Jl. Pusat Permai RT.4/RW.1 Kecamatan Genuk Sari Kabupaten Semarang.
4.   Ruang lingkup waktu
Penelitian ini dilaksanakan selama sejak bulan Desember 2014 sampai dengan  Juni 2015.
E.     Manfaat Penulisan
1.   Manfaat teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan bagi pengembangan ilmu pengetahuan tentang kepuasan ibu hamil selama pemeriksaan ANC sehingga dapat membantu dalam pemberian pelayanan kebidanan dan dapat bermanfaat sebagai data dasar untuk penelitian selanjutnya.



2.   Manfaan praktis
a.   Bagi penulis
Hasil penelitian dapat digunakan sebagai penjelasan dan evaluasi tentang kepuasan ibu hamil dalam pelayanan antenatal care oleh bidan sehingga dapat melatih berfikir dan bekerja secara ilmiah terhadap suatu permasalahan.
b.   Bagi institusi pendidikan
Diharapkan dari hasil penelitian ini dapat menjadi referensi tentang kepuasan ibu hamil dalam pelayanan ANC untuk memperluas wawasan mahasiswa khususnya mahasiswa kebidanan UNISSULA.
c.   Bagi bidan di lahan praktik
Sebagai masukan bagi BPM Natalia Desa Pusat Permai Kecamatan Genuk Sari Kabupaten Semarang, sehingga dapat meningkatkan kualitas mutu pelayanan kebidanan sesuai dengan pelayanan kebidanan yang telah ditentukan.
d.   Bagi ibu hamil
Dapat digunakan sebagai sarana penilaian kepuasan ibu hamil dalam pelayanan kebidanan yang diberikan sehingga harapan ibu hamil tentang pelayanan antenatal dapat tercapai.






F.     Keaslian Penelitian
Tabel 1.1 Keaslian Penelitian
NO
PENELITIAN
JUDUL
SAMPEL
METODE PENELITIAN
HASIL PENELITIAN
1
Dadang Hermanto (2010)
Pengaruh persepsi mutu pelayanan kebidanan terhadap kepuasan pasien rawat inap di RSUD Dr. H. Soemarno Sostroat-modjo Bulungan Kalimantan Timur
Jumlah sampel sebanyak 120 pengam-bilannya dengan teknik konsekutif sampling. Analisis data menggu-nakkan chi-square untuk menguji hubungan dan regresi logistik untuk menguji pengaruh

Jenis penelitian survei analitik dengan pendekatan cross sectional

Persepsi keandalan 50,8%, jaminan baik 53,3% dan tidak baik sama besar 50%, empati tidak baik 58,3%, bukti langsung tidak baik 53,3% dan persepsi kepuasan pasien tidak puas 53,3%
2
Yulia Astri Dwi Hapsari (2012)

Mutu pelayanan bidan di Instalasi Gawat Darurat Kebidanan RSUP Nasional dr. Cipto Mangun-kusumo
Objek penelitian adalah seluruh bidan yang bertugas di IGD RSUP Nasional dr. Cipto mangun-kusumo

Metode penelitian yang digunakan yaitu metode deskriptif dengan desain cross sectional
Model hasil analisis prediktif terhadap mutu pelayanan bidan di RSCM
ini dapat menjelaskan sebesar 20.5% terhadap fenomena yang dikaji, sedangkan
sisanya 79.5% dijelaskan oleh variabel lain (yang belum terdapat di dalam model)







NO
PENELITIAN
JUDUL
SAMPEL
METODE PENELITIAN
HASIL PENELITIAN
3
Nurdewi Sulymbona (2014)
Gambaran kepuasan ibu hamil dalam pelayanan antenatal care di BPM Natalia Kecamatan Genuk Sari Kabupaten Semarang
Objek penelitian adalah ibu hamil yang periksa di BPM Natalia Kecamatan Genuk Sari Kabupaten Semarang
Jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional
Tingkat kepuasan ibu hamil di BPM Natalia Desa Pusat Permai Kecamatan Genuk Sari Kabupaten Semarang dalam pelayanan antenatal care sebagian besar tingkat kepuasan responden rendah (56%), sedangkan tingkat kepuasan responden sedang mencapai (38%), dan tingkat kepuasan responden tinggi (6%).














BAB II
TINJAUAN TEORI

A.     Kepuasan
1.      Pengertian kepuasan
Kepuasan pelanggan adalah suatu indikator utama dari standar suatu fasilitas kesehatan dan merupakan salah satu ukuran mutu pelayanan kepuasan pelanggan yang rendah akan berdampak terhadap jumlah kunjungan yang akan mempengaruhi provitabilitas fasilitas kesehatan tersebut, sedangkan sikap karyawan terhadap pelanggan juga akan berdampak terhadap kepuasan pelanggan dimana kebutuhan pelanggan dari waktu ke waktu akan meningkat, begitu pula tuntutannya akan mutu pelayanan yang diberikan. Kepuasan tercapai ketika kualitas memenuhi dan melebihi harapan, keinginan dan kebutuhan konsumen. Sebaliknya, bila kualitas tidak memenuhi dan melebihi harapan, keinginan dan kebutuhan konsumen maka kepuasan tidak tercapai. Konsumen yang tidak puas terhadap barang atau jasa yang dikonsumsinya akan mencari perusahaan lain yang mampu menyediakan kebutuhannya (Pohan, 2007. Hal: 36).
Kepuasan pasien adalah keluaran (out come) layanan kesehatan, dengan demikian kepuasan pasien merupakan salah satu tujuan dari peningkatan mutu layanan kesehatan (Imbalo, 2006. Hal: 144).
Kepuasan adalah suatu keadaan yang dirasakan konsumen setelah dia mengalami suatu kinerja (atau hasil) yang telah memenuhi berbagai harapannya. Kepuasan juga sebagai tingkat perasaan seseorang (pelanggan) setelah membandingkan antara kinerja atau hasil yang dirasakan (pelayanan yang diterima dan dirasakan) dengan yang diharapkannya. Kepuasan konsumen (customer satisfaction) adalah pelayanan yang diberikan kepada pasien dengan apa yang betul-betul mereka butuhkan dan inginkan, bukan memberikan apa yang kita pikirkan dibutuhkan oleh mereka (Irine, 2011. Hal: 61).
Kepuasan atau ketidakpuasan merupakan respon pelanggan sebagai hasil dan evaluasi ketidak sesuaian kinerja/tindakan yang dirasakan sebagai akibat dari tidak terpenuhinya harapan yang menyebutkan bahwa tingkat kepuasan merupakan fungsi dari perbedaan antara kinerja yang dirasakan dengan harapan, apabila kinerja di bawah harapan maka pelanggan akan kecewa (Tjiptono, 2006. Hal: 17). Secara umum pelayanan kesehatan yang bermutu adalah pelayanan kesehatan yang dapat memuaskan setiap pemakai jasa pelayanan kesehatan kesehatan sesuai dengan tingkat kepuasan rata-rata penduduk, serta yang penyelenggaraannya sesuai dengan kode etik dan standar pelayanan profesi yang telah di tetapkan (Jenny, 2013. Hal: 89).
Pada dasarnya harapan klien adalah perkiraan atau keyakinan klien tertang pelayanan yang diterimanya akan memenuhi harapannya. Sedangkan hasil kinerja akan dipersepsikan oleh klien. Kesimpulan yang dapat diambil dari beberapa pengertian di atas terdapat kesamaan pandangan bahwa kepuasan pelanggan/klien merupakan ungkapan perasaan puas apa bila menerima kenyataan/pengalaman pelayanan memenuhi harapan klien.
2.      Faktor yang mempengaruhi kepuasan pengguna jasa pelayanan kesehatan (Supranto, 2011. Hal: 231)
a.      Reabillithy (Keandalan) yaitu kemampuan untuk melaksanakan jasa yang dijanjikan dengan tepat dan terpecaya misalnya: pelayanan pemeriksaan, pengobatan dan perawatan yang tepat, jadwal pelayanan dijalankan secara tepat, prosedur pelayanan yang tidak berbelit-belit.
b.      Responsivenes (tanggung jawab) yaitu kemampuan untuk membantu pelanggan dan memberikan jasa dengan cepat atau tanggap, misalnya: kemampuan dokter, bidan, perawat untuk tanggap menyelesaikan keluhan pasien, petugas memberikan informasi yang jelas dan mudah dimengerti, tindakan cepat pada saat pasien membutuhkan.
c.      Assurance (kepastian/jaminan) yaitu pengetahuan dan kesopanan petugas serta kemampuan mereka menimbulkan kepercayaan dan keyakinan misalnya: pengetahuan dan kemampuan medis menetapkan diagnosis, ketrampilan medis/para medis dalam bekerja, pelayanan yang sopan dan ramah, jaminan keamanan, kepercayaan status sosial.
d.      Empathy (empati) merupakan syarat untuk peduli, memberikan perhatian pribadi kepada pelanggan, misalnya: memberikan perhatian secara khusus kepada setiap pelanggan, kepedulian terhadap keluhan pelanggan, pelayanan kepada semua pelanggan tanpa memandang status.
e.      Tangibles (keberwujudan/sarana yang ada) yaitu penampilan fasilitas fisik, peralatan, personal dan media komunikasi misalnya: kebersihan, kerapian dan kenyamanan ruangan, penataan interior dan eksterior, kelengkapan, kebersihan penampilan petugas.
3.      Pengukuran Kepuasan Pasien (Imbalo, 2006. Hal: 144)
Telah disebutkan bahwa kepuasan pasien adalah keluaran dari layanan kesehatan dan suatu perusahaan dari sistem layanan kesehatan yang ingin dilakukan tidak mungkin tepat sasaran dan berhasil tanpa melakukan pengukuran kepuasan pasien. Karena hasil pengukuran kepuasan pasien akan digunakan sebagai dasar untuk mendukung perubahan sistem layanan kesehatan, perangkat yang digunakan untuk mengukur kepuasan pasien itu harus handal dan dapat dipercaya.
Pengukuran kepuasan pasien pada fasilitas kesehatan tidak mudah, karena layanan kesehatan tidak mengalami semua perlakuan yang dialami oleh pasar pasien. Dalam layanan kesehatan, pilihan-pilihan yang ekonomis tidak jelas. Pasien tidak mungkin atau sulit mengetahui apakah layanan yang didapatkan optimal atau tidak. Apabila fasilitas layanan kesehatan dan puskesmas dianggap sebagai produsen suatu layanan kesehatan, akan dijumpai suatu rentetan dari struktur dan proses. Di dalam struktur terdapat gedung, peralatan, obat, profesi pelayanan kesehatan, prosedur, kebijaksanaan, organisasi, dan nilai-nilai lain. Proses akan menyangkut penyelenggaraan layanan kesehatan itu sendiri.
Dapat dibuktikan bahwa pasien dan/atau masyarakat yang mengalami kepuasan terhadap layanan kesehatan yang diselenggarakan cenderung mematuhi nasehat, setia, atau taat terhadap rencana pengobatan yang telah disepakati. Sebaliknya, pasien dan/atau masyarakat yang tidak merasakan kepuasan atau kekecewaan sewaktu menggunakan layanan kesehatan cenderung tidak mematuhi rencana pengobatan, tidak mematuhi nasehat, tidak mematuhi rencana pengobatan, berganti dokter atau pindah ke fasilitas layanan kesehatan lain.
4.      Kepuasan Berdasarkan KEPMENPAN NO. KEP/25/M.PAN/2/2004
Unsur indeks kepuasan masyarakat berdasarkan prinsip pelayanan sebagaimana telah ditetapkan dalam Keputusan Mentri PAN Nomor : 63/KEP/M.PAN/7/2003. Tolak ukur untuk menilai tingkat kualitas suatu pelayanan sebagaimana telah diamanatkan dalam  UU RI No. 25 tahun 2000 tentang Program, Pembangunan Nasional (Propenas) telah disusun dalam Keputusan Mentri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor Kep/25/M.PAN/2/2004 tanggan 24 Februari 2004 tentang Pedoman Umum Penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat Unit Pelayanan Instansi Pemerintah adalah sebagai berikut:
a.      Prosedur pelayanan, yaitu kemudahan tahapan pelayanan yang diberikan kepada masyarakat dilihat dari sisi kesederhanaan alur pelayanan.
b.      Persyaratan pelayanan, yaitu persyaratan teknis dan adminitrasi yang diperlukan untuk mendapatkan pelayanan sesuai dengan jenis pelayanannya.
c.      Kejelasan petugas pelayanan, yaitu keberadaan dan kepastian petugas yang memberikan pelayanan.
d.      Disiplin petugas pelayanan, yaitu kesungguhan petugas dalam memberikan pelayanan terutama konsistensi waktu kerja sesuai ketentuan yang berlaku.
e.      Tanggung jawab petugas pelayanan, yaitu kejelasan wewenang dan tanggung jawab petugas dalam penyelenggaraan dan penyelesaian pelayanan.
f.       Kemampuan petugas pelayanan, yaitu tingkat keahlian dan keterampilan yang dimiliki petugas dalam memberikan/menyelesaikan pelayanan kepada masyarakat.
g.      Kecepatan pelayanan, yaitu target waktu pelayanan dapat diselesaikan dalam waktu yang telah ditentukan oleh unit penyelenggara pelayanan.
h.      Keadilan mendapatkan pelayanan, yaitu pelaksanaan pelayanan dengan tidak membedakan golongan/status masyarakat yang dilayani.
i.       Kesopanan dan keramahan petugas, yaitu sikap dan perilaku petugas dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat secara sopan dan ramah serta seling menghargai dan menghormati.
j.       Kewajaran biaya pelayanan, yaitu keterjangkauan masyarakat terhadap besarnya biaya yang ditetapkan oleh unit pelayanan.
k.      Kepastian biaya pelayanan, yaitu kesesuaian antara biaya yang dibayarkan dengan biaya yang telah ditetapkan.
l.       Kepastian jadwal pelayanan, yaitu pelaksanaan waktu pelayanan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan.
m.    Kenyamanan lingkungan, yaitu kondisi sarana dan prasarana pelayanan bersih, rapi, dan teratur sehingga dapat memberikan kenyamanan kepada penerima layanan.
n.      Keamanan pelayanan, yaitu terjaminnya tingkat keamanan lingkungan unit penyelenggara pelayanan ataupun sarana yang di gunakan masyarakat merasa tenang untuk mendapat pelayanan terhadap resiko-resiko yang diakibatkan dari pelaksanaan pelayanan.
B.     Pelayanan Antenatal Care
1.      Pengertian pelayanan antenatel care
Pelayanan antenatal care merupakan pelayanan yang diterima oleh wanita selama kehamilan dan sangat penting dalam membantu memastikan bahwa ibu dan janin selamat dalam kehamilan dan persalinan. Antenatal care adalah suatu program yang terancana berupa observasi, edukasi, dan penanganan medik pada ibu hamil, untuk memperoleh suatu program kehamilan dan persalinan yang aman dan memuaskan (Mufdlilah, 2009. Hal: 1 dan 7).
Ibu hamil yang melakukan perawatan menurut WHO (2006) maksimal 13-15 kali dan minimal 4 kali, namun jika terdapat kelainan dalam kehamilan maka frekuensi pemeriksaaan disesuaikan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa dikatakan teratur >4 kali kunjungan, kurang teratur 2-3 kali kunjungan dan tidak teratur ibu hamil melakukan pemeriksaan kehamilan <2 kali kunjungan.
Antenatal care bertujuan untuk memfasilitasi hasil yang sehat dan positif bagi ibu maupun bayinya dengan cara membina hubungan saling percaya dengan ibu, mendeteksi komplikasi-komplikasi yang dapat mengancam jiwa, mempersiapkan kelahiran dan memberikan pendidikan (Marmi, 2011. Hal: 9).
2.      Tujuan antenatal care (Marmi, 2011. Hal: 14).
a.      Tujuan umum
1)    Memantau kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh kembang janin.
2)    Meningkatkan kesehatan fisik, maternal, sosial ibu dan bayi.
3)    Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar dapat tumbuh dan berkembang secara normal.
4)    Mempromosikan dan menjaga kesehatan fisik dan mental ibu dan bayi dengan pendidikan, nutrisi, kebersihan diri dan proses kelahiran bayi.
5)    Mendeteksi dan menatalaksanakan komplikasi medik, bedah, obstetri dalam kehamilan.
6)    Mengembangkan persiapan persalinan serta menghadapi komplikasi.
7)    Membantu menyiapkan ibu menyusui dengan sukses, menjalankan nifas normal, dan merawat anak secara fisik, psikologis, dan sosial.



b.   Tujuan khusus
1)    Mengenal dan menangani sedini mungkin penyulit-penyulit yang terdapat selama kehamilan.
2)    Mengenal dan menangani penyakit yang meyertai kehamilan.
3)    Menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu dan perinatal.
3.      ­­­Faktor-faktor yang mempengaruhi pelayanan Antenatal Care (Jahra Fatimah, 2007)
Menurut Lawrance Green dalam Notoatmodjo (2005) mengemukanan bahwa untuk mencoba menganalisis praktik antenatal care dapat dipengaruhi 3 faktor yaitu:
a.   Faktor yang mempermudah
1)     Pengetahuan
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan itu terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia yaitu indera penglihatan, pendengaran, penciuman, perabaan,  dan perasa. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. Pengetahuan yang kognitif merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang.
2)     Sikap
Sikap tersebut merupakan kesiapan untuk bereaksi terhadap pengetahuan tentang pentingnya pemeriksaan ANC, penghayatan tentang pengetahuan ini meliputi komponen pokok untuk pemeriksaan ANC yaitu kepercayaan (keyakinan), ide dan konsep, kehidupan emosional (evaluasi) kecenderungan untuk bertindak, ketiga komponen ini secara bersama-sama membentuk sikap yang utuh. Dalam pemantauannya, pengetahuan berfikir, keyakinan, dan emosi memang peran penting.
b.   Faktor pemungkin
 Faktor pemungkin mencakup berbagai keterampilan dan sumberdaya yang perlu untuk melakukan perilaku kesehatan. Sumberdaya itu meliputi fasilitas pelayanan kesehatan, klinik atau sumberdaya yang serupa itu. Faktor pemungkin ini juga menyangkut keterjangkauan berbagai sumberdaya yaitu biaya, jarak, dan ketersediaan transportasi.
c.   Faktor penguat
Masyarakat Indonesia terdiri banyak suku bangsa yang mempunyai latar belakang budaya yang beraneka ragam. Lingkungan budaya tersebut sangat mempengaruhi tingkah laku masyarakat yang memiliki budaya tersebut, sehingga dengan keanekaragaman budaya menimbulkan variasi dalam perilaku masyarakat termasuk dalam perilaku kesehatan. Keadaan lingkungan keluarga yang tidak mendukung akan mempengaruhi ibu dalam memeriksakan kehamilannya. Perilaku keluarga yang tidak mengijinkan seorang wanita meninggalkan rumah untuk memeriksakan kehamilannya merupakan budaya yang menghambat keteraturan kunjungan ibu hamil memeriksakan kehamilannya.
4.      Kebijakan program antenatal care (Nugraheny, 2010. Hal: 1)
                     Adapun kebijakan program dalam ANC adalah sebagai berikut:
a.      Kunjungan ANC sebaiknya dilakukan paling sedikit 4 kali selama kehamilan di tempat dengan SDM dan sarana yang memadai yaitu di RS dengan tenaga SpOG dan dilakukan pemeriksaan USG.
b.      Satu kali pada umur kehamilan 12-16 minggu.
c.      Satu kali pada umur kehamilan 28 minggu.
d.      Dua kali pada umur kehamilan 28-36 minggu.
e.      Selanjutnya dapat dilakukan dipusat pelayanan dasar kebidanan (BPS, RB, PUSKESMAS), yaitu setiap 4 minggu sekali pada umur kehamilan 28 minggu, 2 minggu sekali pada umur kehamilan 20 sampai dengan 36 minggu dan 1 kali seminggu pada umur kehamilan 36-40 minggu.
5.      Standar pelayanan antenatal care (Jenny, 2013. Hal: 59-60).
Standar pelayanan antenatal terdapat enam standar dalam standar pelayanan antenatal 25 standar pelayanan kebidanan sebagai berikut :
a.      Standar 3 : Identifikasi ibu hamil
Pernyataan standar :
Bidan melakukan kunjungan rumah dan berinteraksi dengan masyarakat secara berkala untuk memberikan penyuluhan dan memotivasi ibu, suami, serta anggota keluarganya agar mendorong ibu untuk memeriksakan kehamilan sejak dini secara teratur.



b.      Standar 4 : Pemeriksaan dan pemantauan
Pernyataan standar :
Bidan memberikan sedikitnya 4x pelayanan antenatal. Pemeriksaan meliputi anamnesis, serta pemantauan ibu dan janin dengan saksama untuk menilai apakah perkembangan berlangsung normal. Bidan juga harus mengenal kehamilan resiko tinggi atau kelainan. Khususnya anemia, kurang gizi, hipertensi, PMS/infeksi HIV; memberikan pelayanan imunisasi, nasehat dan penyuluhan kesehatan serta tugas terkait lainnya yang diberikan oleh puskesmas. Mereka harus mencatat data yang tepat pada setiap kunjungan. Bila ditemukan kelainan, mereka harus mampu mengambil tindakan yang diperlukan dan merujuknya untuk tindakan selanjutnya.
c.      Standar 5 : Palpasi abdominal
Pernyataan standar :
Bidan melakukan pemeriksaan abdominal secara saksama dan melakukan palpasi untuk memperkirakan usia kehamilan, serta bila umur kehamilan bertambah, memeriksa posisi, bagian terendah janin, dan masuknya kepala janin ke dalam rongga panggul, untuk mencari kelainan serta melakukan rujukan tepat waktu.
d.      Standar 6 : Pengelolaan anemia pada kehamilan 
Pernyataan standar :
Bidan melakukan tindakan pencegahan, penemuan, penanganan, dan atau rujukan semua kasus anemia pada kehamilan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
e.      Standar 7: Pengelolaan dini hipertensi pada kehamilan
Pernyataan standar :
Bidan menemukan secara dini setiap kelainan tekanan darah pada kehamilan dan mengenali tanda serta gejala preeklamsia lainnya, serta mengambil tindakan yang tepat merujuknya.
f.       Standar 8 : Persiapan persalinan
Pernyataan standar :
Bidan memberikan saran yang tepat kepada ibu hamil, suami, serta keluarganya, pada trimester ketiga, untuk memastikan bahwa persiapan persalinan  yang bersih dan aman serta suasana yang menyenangkan akan direncanakan dengan baik, disamping persiapan transportasi dan biaya untuk merujuk, bila terjadi keadaan gawat darurat. Bidan hendaknya melakukan kunjungan rumah untuk hal ini.
Dalam penerapan ANC, kunjungan antenatal dalam standar pelayanan antenatal menurut badan Litbangkes Depkes RI,  standar minimal pelayanan ANC adalah 14T yaitu:
1)    Tanyakan dan menyapa ibu dengan ramah.
2)    Tinggi badan dan berat badan ditimbang.
3)    Temukan kelainan periksa daerah muka dan leher (gondok vena jugularis externa), jari dan tungkai (edema), lingkar lengan atas, panggul (perkusi ginjal) dan reflek lutut.
4)    Tekanan darah diukur.
5)    Tekan/palpasi payudara (benjolan), perawatan payudara, tekan titik (accu preasure), peningkatan ASI.
6)    Tinggi fundus uteri diukur.
7)    Tentukan posisi janin (Leopold I-IV) dan DJJ janin.
8)    Tentukan keadaan (palpasi) liver dan limfa.
9)    Tentukan kadar Hb dan periksa laboratorium (protein dan glukosa urin) sediaan vagina, PMS.
10)  Terapi dan pencegahan anemia (Tablet Fe) dan penyakit lainnya sesuai indiksi (gondok).
11)  Tetanus toxoid imunisasi.
12)  Tingkatkan kesegaran jasmani dan senam hamil.
13)  Tingkatkan pengeetahuan ibu hamil (penyuluhan) makanan bergizi ibu hamil, tanda bahaya kehamilan, petunjuk agar tidak terjadi bahaya pada waktu kehamilan dan persalinan.
14)  Tamu wicara konseling termasuk perencanaan persalinan dan pencegahan (P4K) serta KB pasca persalinan (Prawirohardjo, 2006. Hal: 90-91).










C.     Kerangka Teori
Faktor yang mempengaruhi kepuasan pengguna jasa pelayanan kesehatan:
a.   Reabillithy (keandalan) 
b.   Responsivenes (tanggung jawab)
c.   Assurance (kepastian/jaminan)
d.   Empathy (empati)
e.  
Kepuasan pelanggan
Tangibles (keberwujudan/sarana yang ada)
Faktor-faktor yang mempengaruhi pelayanan ANC:
a.   Faktor mempermudah
b.   Faktor pemungkin
c.   Faktor penguat





Gambar 2.1 Kerangka Teori Penelitian Menurut J. Supranto (2011)











BAB III
METODE PENELITIAN

A.     Kerangka Konsep
Kepuasan ibu hamil dalam pelayanan antenatal care


    Gambar 3.1 Kerangka Konsep
B.     Variabel Penelitian
Variabel adalah sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sifat, atau ukuran yang dimiliki atau didapatkan oleh satuan penelitian tentang suatu konsep pengertian tertentu, misalnya umur, jenis kelamin, pendidikan, status perkawinan, pekerjaan, pengetahuan, pendapatan, penyakit, dan sebagainya (Notoatmodjo, 2010. Hal: 103).
Variabel dalam penelitian ini adalah variabel tunggal yaitu gambaran kepuasan ibu hamil dalam pelayanan ANC di BPM Natalia Desa Pusat Permai Kecamatan Genuk Sari Kabupaten Semarang.
C.     Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif yaitu mendeskripsikan atau menggambarkan fenomena individual, situasi, atau kelompok tertentu secara sistematis dan akurat bersifat faktual (Sudarwan, 2003. Hal: 69).
Penelitian deskriptif bertujuan untuk menerangkan atau menggambarkan masalah penelitian yang terjadi berdasarkan karakteristik tempat, waktu, umur, jenis kelamin, sosial, ekonomi, pekerjaan, status, dan lain-lain (Hidayat, 2010. Hal: 53).
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional dengan desain survey yaitu suatu penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi antara faktor-faktor resiko dengan efek, dengan cara pendekatan, observasi atau pengumpulan data sekaligus pada suatu saat (point time approach). Subjek penelitian hanya diobservasi sekali saja dan pengukuran dilakukan terhadap status karakter atau variabel subjek pada saat pemeriksaan (Notoatmodjo, 2010. Hal: 37).
D.     Defisini Operasional
Definisi operasional adalah suatu definisi ketika variabel-variabel penelitian menjadi bersifat operasional. Definisi dari operasional menjadikan konsep yang masih bersifat abstrak menjadi operasional yang memudahkan pengukuran variabel tersebut (Wasis, 2008. Hal: 33).
Definisi operasional bertujuan menjelaskan semua variabel dan istilah yang akan digunakan dalam penelitian secara operasional, sehingga mempermudah pembaca/penguji dalam mengartikan makna penelitian (Nursalam, 2008. Hal: 101).
Tabel 3.1 Definisi operasional
No
Variabel
Definisi Operasional
Kategori
Alat ukur
Skala pengukuran
1
Kepuasan ibu hamil dalam pelayanan ANC
Kepuasan responden ketika mendapatkan pelayanan ANC yang diberikan oleh bidan

1.     Tinggi : 76-100%
2.     Sedang :56-75%
3.     Rendah : <56 %
(Aghny, A N.  2013. Hal: 3)
Kuesioner
Ordinal

E.     Populasi dan Sampel Penelitian
1.   Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terjadi atas subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2006. Hal: 89).
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah ibu hamil sebanyak 97 ibu hamil yang tercatat pada laporan  bulanan ANC dari bulan Oktober-sampai tanggal 8 Desember 2014 di BPM Natalia Desa Pusat Permai Kecamatan Genuk Sari Kabupaten Semarang.
2.   Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi yang akan dilibatkan dalam penelitian yang merupakan bagian representatif dan mempresentasikan karakter atau ciri-ciri populasi (Herdiansyah, 2011. Hal: 102). Sampel dalam penelitian ini yaitu semua ibu hamil yang berkunjung di BPM Natalia. Menurut Nursalam (2008. Hal: 9) jika besar populasi <1000 maka pemilihan sampel dilakukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
N
n=
                 1 + N (d)2

                Keterangan :
            n  = jumlah sampel
            N = jumlah populasi
            d2 = tingkat signifikansi atau ketepatan (d=10%)

populasi dalam penelitian ini adalah sebanyak 97, jadi sampelnya :

                          97
n =
       1 + 97 (0,1)2

   97
=
      1 + 97(0,01)

            97
=
         1 + 0,97

  97
=
1,97
= 49,2
= 50
3.   Teknik Sampling
Teknik sampling merupakan teknik pengambilan sampel. Untuk menentukan sampel dalam penelitian, terdapat berbagai teknik sampling yang digunakan. Teknik sampling pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu probability sampling dan non probability sampling (Sugiyono, 2007. Hal: 62).
Dalam penelitian ini teknik sampling yang digunakan adalah non probability sampling yaitu dengan menggunakan accidental sampling. Pengambilan sampel aksidental (accidental) ini dilakukan dengan mengambil kasus atau responden yang kebetulan ada atau tersedia disuatu tempat sesuai dengan konteks penelitian (Notoatmodjo, 2010. Hal: 125).
F.     Cara Pengumpulan Data dan Tahap-Tahap Penelitian
1.   Cara pengumpulan data
Pengumpulan data merupakan cara penelitian untuk mengumpulkan data yang akan dilakukan dalam penelitian. Sebelum melakukan pengumpulan data, perlu dilihat alat ukur pengumpulan data agar dapat memperkuat hasil penelitian, alat ukur pengumpulan data tersebut antara lain dapat berupa kuesioner, observasi, wawancara atau gabungan ketiganya (Hidayat, 2011. Hal: 98).
Metode yang digunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan kuesioner tentang kepuasan ibu hamil terhadap pelayanan ANC di BPM Natalia Desa Pusat Permai Kecamatan Genuk Sari Kabupaten Semarang. Data berasal dari:
a.       Data primer
  Data primer adalah data yang dikumpulkan oleh penulis sendiri (Riyanto, 2009. Hal: 5). pada penelitian ini menggunakan data primer, dimana data primer ini didapat dari pengisian kuesioner oleh responden.
b.         Data sekunder
Data sekunder adalah data yang diambil dari suatu sumber dan biasanya data itu sudah dikompilasi lebih dahulu oleh instansi atau yang sudah punya data (Riyanto. 2009. Hal: 5). Data sekunder dari penelitian ini diperoleh dari data rekapan ANC di BPM Natalia Desa Pusat Permai Kecamatan Genuk Sari Kabupaten Semarang.
2.   Tahap-tahap penelitian
Tahap-tahap penelitian yang dilakukan berdasarkan urutan-urutan sebagai berikut :
a.         Persiapan, meliputi :
1)    Meminta surat perizinan untuk melakukan penelitian yang ditanda-tangi oleh Ketua Program Studi Diploma III Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sultan Agung Semarang.
2)    Melakukan survey pendahuluan yang dilakukan di BPM Natalia Desa Pusat Permai Kecamatan Genuk Sari Kabupaten Semarang dengan melihat data rekapan ANC dan wawancara terhadap beberapa responden yaitu ibu hamil.
3)    Menyusun proposal dan seminar proposal.
4)    Melakukan seminar proposal.
5)    Melakukan penelitian.
a)    Peneliti mengunjungi BPM Natalia Desa Pusat Permai Kecamatan Genuk Sari Kabupaten Semarang.
b)    Penelitian menjelaskan tentang tujuan dilakukannya penelitian kepada calon responden.
c)    Setelah responden mengerti, mempersilahkan responden untuk menandatangani surat pernyataan menjadi responden.
d)    Membagikan kuesioner kepada responden.
e)    Mempersilahkan responden mengisi kuesioner yang telah dibagikan.
f)     Setelah responden selesai melakukan pengisian kuesioner, peneliti memeriksa kelengkapan data isian responden.
g)    Menganalisis data, melakukan pengolahan data dan membuat laporan penelitian.


G.    Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat-alat yang akan digunakan untuk mengumpulkan data. Instrumen ini dapat berupa kuesioner (pertanyaan), formulir observasi, formulir-formulir lain yang berkaitan dengan pencatatan data dan sebagainya (Notoatmodjo, 2010. Hal: 87).
Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah dengan mengunakan kuesioner. Kuesioner adalah suatu pengumpulan daftar pertanyaan yang sudah tersusun dengan baik, sudah matang, dimana responden tinggal memberikan jawaban atau dengan memberikan tanda-tanda tertentu (Notoatmodjo, 2010. Hal: 153).
Kuesioner berupa pernyataan tertutup sebanyak 19 pernyataan serta alat tulis untuk mengisi kuesioner. Pernyataan terdiri dari 19 pernyataan favorable meliputi 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15 , 16, 17, 18, 19 yang mana jawaban yang puas diberi skor 1 dan yang menjawab tidak puas diberi skor 0.
H.     Pengelolaan Data
1.   Editing
Editing adalah kegiatan untuk mengecekan  atau perbaikan kembali kebenaran data yang diperoleh. Editing dapat dilakukan pada tahap pengumpulan data atau setelah data terkumpul (Hidayat, 2010. Hal: 212).    Editing dalam penelitian ini yaitu mengecek atau memperbaiki lagi kuesioner yang telah dikumpulkan, apabila ada kekurangan jawaban pada kuesioner maka dapat segera dilengkapi dan ditanyakan kembali, jika responden tidak paham dengan pernyataan yang ada pada kuesioner tersebut maka jawaban dari responden dinyatakan salah.
2.   Coding
Coding yaitu mengubah data berbentuk kalimat kalimat atau huruf menjadi data angka atau bilangan. Coding atau pemberian kode ini sangat berguna dalam memasukan data (data entry). Coding bertujuan untuk memberikan kode terhadap jawaban agar proses pengelolaan lebih muda dan cepat (Notoatmodjo, 2010. Hal: 177).
3.   Data Entry
Data entry adalah kegiatan memasukkan data yang telah dikumpulkan ke dalam master tablet, kemudian membuat distribusi sederhana (Hidayat, 2010. Hal: 122).
4.   Tabulasi Data
Kegiatan memasukan data-data hasil penelitian ke dalam tabel-tabel sesuai dengan tujuan penelitian atau yang diinginkan atau yang diinginkan oleh penelitian (Notoatmodjo, 2010. Hal: 176).
I.       Analisis Data
Dalam penelitian ini data yang didapatkan dilakukan analisis dengan cara deskritif. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis univariate. Analisis univariate ini bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan karakteristik setiap variabel penelitian. Bentuk univariate tergantung dari jenis datamya untuk data numerik digunakan nilai mean atau rata-rata, median dan standar devisiensi. Pada umumnya dalam analisis ini hanya menghasilkan distribusi frekuensi dan persentase dari tiap variabel (Notoatmodjo, 2010. Hal: 184).
Pada penelitian ini data ordinal yang dihitung presentasenya dengan mengunakan rumus prosentase (Riyanto, 2009. Hal: 100) :
F
P =               X 100%
N

Keterangan :
P    = Prosentase
F    = Jumlah jawaban benar
N   = jumlah skor total

J.      Etika Penelitian
Penelitian ini menggunakan obyek manusia yang memiliki kebebasan dalam menentukan dirinya maka peneliti harus memahami hak dasar manusia (Hikayat, 2007 dalam Setyawan A dan Saryono, 2010. Hal: 129). Pada penelitian ini menjunjung tinggi prinsip etika penelitian yang merupakan standar etika dalam melakukan penelitian sebagaimana yang dikemukakan oleh Polit dan Beck (2006) dalam Setyawan A dan Saryono (2010. Hal: 129) sebagai berikut:
a.         Prinsip manfaat
Prinsip ini mengharuskan peneliti untuk memperkecil risiko dan memaksimalkan manfaat. Penelitian terhadap manusia diharapkan dapat memberikan manfaat untuk manusia secara individu atau masyarakat secara keseluruhan. Prinsip ini meliputi hak untuk mendapatkan perlindungan dari kejahatan dan kegelisahan dan hak untuk mendapatkan perlindungan dari eksploitasi.
b.         Prinsip menghormati martabat manusia
Prinsip ini meliputi:
1)      Hak untuk menentukan pilihan
Yaitu hak untuk memutuskan dengan sukarela apakah ikut ambil bagian dalam suatu penelitian tanpa risiko yang merugikan. Hak ini meliputi hak untuk mendapat pertanyaan, mengungkapkan keberatan, dan menarik diri.
2)      Hak mendapatkan data yang lengkap
Menghormati martabat manusia meliputi hak-hak masyarakat untuk memberi informasi, keputusan sukarela tentang keikutsertaan penelitian yang memerlukan ungkapan data lengkap.
c.         Prinsip keadilan
Prinsip ini bertujuan untuk menjunjung tinggi keadilan manusia dengan menghargai hak-hak memberikan perawatan secara adil, dan hak untuk menjaga privasi manusia.
Masalah etika yang harus diperhatikan dalam penelitian ini antara lain:
1)      Dalam mengambil karya orang lain selalu mencantumkan nama dan sumbernya.
2)      Mengaplikasikan informed consent. Informed consent diberikan sebelum penelitian dilakukan dengan memberikan lembar persetujuan untuk menjadi responden.
3)      Tidak mencantumkan nama (anonymity) responden pada lembar observasi. Hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian yang akan disampaikan.
4)      Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaannya oleh peneliti (confidentiality).


K.     Jadwal Penelitian
Dalam bagian ini diuraikan langkah-langkah kegiatan dari mulai menyusun proposal penelitian, sampai dengan penulisan laporan penelitian, beserta waktu berjalannya atau berlangsungnya tiap kegiatan penelitian. Jadwal penelitian ini dapat dilihat pada lampiran.





















BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A.     Gambaran Umum BPM            
1.      Letak Geografis
Penelitian dengan judul Gambaran Kepuasan Ibu Hamil dalam Pelayanan Antenatal Care di BPM Natalia Desa Pusat Permai Kecamatan Genuk Sari Kabupaten Semarang. BPM Natalia mempunyai batas-batas wilayah yaitu :
a.      Sebelah Barat                : Gebang Anom
b.      Sebelah Timur               : Banjar Dowo
c.      Sebelah Utara                : Trimulyo
d.      Sebelah Selatan            : Bangat Ayu
BPM Natalia melayani pemeriksaan pada pagi hari pukul 06.30 – 08.00 WIB dan sore hari pada pukul 15.30 - 21.00 WIB, adapun pelayanan yang dimiliki meliputi pemeriksaan kehamilan, pelayanan KB, pertolongan persalinan selama 24 jam, pemeriksaan pada ibu nifas, imunisasi, pemeriksaan bayi/balita, dan juga pemeriksaan umum. BPM Natalia mempunyai mempunyai 2 identitas (plang) yang telah dipasang di depan rumah sejauh 4 meter dan berdekatan dengan jalan raya sejauh 50 meter dari BPM Natalia, ukuran papan nama seluas 1 x 1,5 meter, tulisan balok warna hitam dan dasarnya warna putih. BPM Natalia melayani posyandu bayi/balita setiap tanggal 15. BPM Natalia memiliki 2 asisten lulusan D3 kebidanan dan memiliki beberapa ruang yang terdiri dari ruang tunggu, ruang pendaftaran, ruang periksa, ruang bersalin, ruang nifas, dan satu kamar mandi yang terletak di samping ruang bersalin.
2.      Pelayanan ANC di BPM
BPM Natalia dalam pelayanan ANC menurut standar minimal pelayanan ANC 14T sudah dijalankan dengan baik hanya saja dalam pemeriksaan daerah muka dan leher (gondok vena jugularis externa, lingkar lengan atas, panggul (perkusi ginjal) dan reflek lutut tidak dilakukan serta pemeriksaan payudara (benjolan), perawatan payudara, tekan titik (accu preasure), peningkatan ASI dan pencegahan P4K serta KB pasca persalinanpun tidak dilakukan pemeriksaan oleh bidan dan juga asistennya.
B.     Hasil Penelitian
Pengambilan data dalam penelitian ini dimulai dari tanggal 23 April sampai dengan 10 Mei 2015 dengan jumlah 50 responden, TM1 sejumlah 9 responden, TM2 sejumlah 27 responden dan TM3 sejumlah 14 responden. Kepuasan responden dalam pelayanan Antenatal Care di BPM Natalia Desa Pusat Permai Kecamatan Genuk Sari Kabupaten Semarang dapat dilihat dari tabel 4.1 berikut ini :
Tabel 4.1 Distribusi Kepuasan Responden
Kepuasan
Jumlah (n)
Persentase (%)
Tinggi
3
6
Sedang
19
38
Rendah
28
56
Jumlah
50
100
Sumber: data primer

Berdasarkan tabel 4.1 di atas diketahui tingkat kepuasan ibu hamil di BPM Natalia Desa Pusat Permai Kecamatan Genuk Sari Kabupaten Semarang dalam pelayanan antenatal care sebagian besar tingkat kepuasan responden rendah (56%), sedangkan tingkat kepuasan responden sedang mencapai (38%), dan tingkat kepuasan responden tinggi (6%).
Tabel 4.2 Distribusi Jawaban Responden
No
Pernyataan
Puas
Tidak Puas
1
Prosedur penerimaan pasien yang cepat dan tepat
27 (54%)
23 (46%)

2
Pelayanan pemeriksaan, pengobatan dan perawatan yang cepat dan tepat
30 (60%)
20 (40%)
3
Jadwal pelayanan dijalankan dengan tepat
36 (72%)
14 (28%)
4
Prosedur pelayanan tidak berbelit-belit
14 (28%)
26 (52%)
5
Kemampuan petugas cepat tanggap dalam menyelesaikan keluhan pasien
27 (54%)
23 (46%)
6
Petugas memberikan informasi yang jelas dan mudah dimengerti
30 (60%)
20 (40%)
7
Tindakan medis cepat pada saat pasien membutuhkan sesuai dengan kebutuhan pasien
21 (42%)
29 (58%)
8
Pengetahuan dan kemampuan petugas dalam menyelesaikan keluhan pasien
29 (58%)
21 (42%)
9
Keterampilan petugas dalam bekerja
30 (60%)
20 (40%)
10
Pelayanan yang sopan dan ramah
26 (52%)
24 (48%)
11
Jaminan keamanan pelayanan dan kepercayaan terhadap pelayanan
28 (56%)
22 (44%)
12
Memberikan perhatian secara khusus kepada setiap pasien
28 (56%)
22 (44%)
13
Perhatian terhadap keluhan pasien dan keluarganya
26 (52%)
24 (48%)
14
Pelayanan kepada semua pasien tanpa  memandang status sosial dan lainnya
23 (46%)
27 (54%)
no
Pernyataan
puas
Tidak puas
15

Kebersihan, kerapian, dan kenyamanan ruangan

23 (46%)

27 (45%)
16
Penataan ruang pemeriksaan dan ruang tunggu
22 (44%)
28 (56%)
17
Kelengkapan, kesiapan, dan kebersihan alat-alat yang dipakai
29 (58%)
21 (42%)
18
Kerapian dan kebersihan penampilan petugas
23 (46%)
27 (54%)
19
Pembayaran yang sesuai dengan kemampuan pasien
25 (50%)
25 (50%)

Berdasarkan tabel 4.2 distribusi jawaban responden di BPM Natalia Desa Pusat Permai Kecamatan Genuk Sari Kabupaten Semarang sebagian besar yang mengatakan puas pada pernyataan kuesioner yaitu jadwal pelayanan dijalankan dengan tepat sebanyak 36 ibu hamil (72%), sedangkan yang mengatakan tidak puas pada pernyataan kuesioner yaitu tindakan medis cepat pada saat pasien membutuhkan sesuai dengan kebutuhan pasien sebanyak 29 ibu hamil (58%).
C.     Pembahasan
Hasil penelitian ini diketahui bahwa tingkat kepuasan ibu hamil di BPM Natalia Desa Pusat Permai Kecamatan Genuk Sari Kabupaten Semarang menunjukkan bahwa sebagian besar tingkat kepuasaan responden rendah yaitu 56%.
Kepuasan atau ketidakpuasan merupakan respon pelanggan sebagai hasil dan evaluasi ketidaksesuaian kinerja/tindakan yang dirasakan sebagai akibat dari tidak terpenuhinya harapan yang menyebutkan bahwa tingkat kepuasan merupakan fungsi dari perbedaan antara kinerja yang dirasakan dengan harapan, apabila kinerja di bawah harapan maka pelanggan akan kecewa (Tjiptono, 2006. Hal:17). Terdapat 5 dimensi faktor-faktor mutu pelayanan yang diperhatikan untuk mencapai kepuasan responden diantaranya yaitu reliabillity (keandalan) yaitu kemampuan untuk melaksananakan jasa yang dijanjikan dengan tepat dan terpercaya, responsivenes (tanggung jawab) yaitu kemampuan untuk membantu pelanggan dan memberikan jasa dengan tepat dan tanggap, assurance (kepastian/jaminan) yaitu pengetahuan dan kesopanan petugas serta kemampuan mereka untuk menimbulkan kepercayaan dan keyakinan, empathy (empati) merupakan syarat untuk peduli, memberikan perhatian pribadi kepada pelanggan, tangibles (keberwujudan/sarana yang ada) yaitu penampilan fasilitas fisik, peralatan, personel dan media komunikasi (Sari, 2010. Hal:54-55).
Kepuasan adalah suatu keadaan yang dirasakan konsumen setelah dia mengalami suatu kinerja (atau hasil) yang telah memenuhi berbagai harapannya. Kepuasan juga sebagai tingkat perasaan seseorang (pelanggan) setelah membandingkan antara kinerja atau hasil yang dirasakan (pelayanan yang diterima dan dirasakan) dengan yang diharapkannya. Kepuasan konsumen (customer satisfaction) adalah pelayanan yang diberikan kepada pasien dengan apa yang betul-betul mereka butuhkan dan inginkan, bukan memberikan apa yang kita pikirkan dibutuhkan oleh mereka (Irine, 2011. Hal:61). Teori tersebut memperkuat asumsi peneliti bahwa kepuasan masing-masing individu akan berbeda tergantung dari tingkat pelayanan yang diberikan oleh petugas kesehatan terhadap pasien, meskipun telah diberikan perlakuan yang sama.
Hasil penelitian yang telah dibuat, tidak jauh berbeda dengan peneliti Dadang Hermanto (2010) tentang pengaruh persepsi mutu pelayanan kebidanan terhadap kepuasan pasien rawat inap di RSUD dr.H. Soemarno Sostroatmodjo Bulungan Kalimantan Timur dengan hasil penelitiannya yaitu persepsi keandalan (50,8%), jaminan baik (53,3%) dan tidak baik sama besar (50%), empati tidak baik (58,3%), bukti langsung tidak baik (53,3%), dan  persepsi kepuasan pasien tidak puas (53%). Penelitian dari Yulia Astri Dwi Hapsari (2012) tentang mutu pelayanan bidan di Instalasi Gawat Darurat Kebidanan RSUP Nasional dr.Cipto Mangunkusumo dengan hasil penelitiannya yaitu model hasil analisis prediktif terhadap mutu pelayanan bidan di RSCM ini dapat menjelaskan sebesar (20,5%) terdapat fenomena yang dikaji, sedangkan sisanya (79,5%) dijelaskan oleh variabel lain (yang belum terdapat didalam model), sedangkan hasil penelitian yang dibuat oleh peneliti tentang gambaran kepuasan ibu hamil dalam pelayanan ANC di BPM Natalia Desa Pusat Permai Kecamatan Genuk Sari Kabupaten Semarang dengan hasil penelitiannya didapatkan bahwa tingkat kepuasannya yang tinggi sebanyak 3 ibu hamil (6%), sedang sebanyak 19 ibu hamil (38%) dan rendah sebanyak 28 ibu hamil (56%).
Dalam penelitian ini mayoritas pasien merasa tidak puas terhadap tindakan medis yaitu tindakan medis yang tidak cepat pada saat pasien membutuhkan sesuai dengan kebutuhan pasien, sedangkan yang dibutuhkan pasien dalam tindakan medis seperti responsivenes (tanggung jawab) yaitu kemampuan untuk membantu pelanggan dan memberikan jasa dengan cepat atau tanggap, misalnya: kemampuan dokter, bidan, perawat untuk tanggap menyelesaikan keluhan pasien, petugas memberikan informasi yang jelas dan mudah dimengerti, tindakan cepat pada saat pasien membutuhkan. Pasien juga merasa tidak puas terhadap penataan ruang pemeriksaan yang tidak rapih dan ruang tunggu yang kurang bersih sehingga pasien tidak merasa nyaman, sedangkan tindakan medis yang dibutuhkan pasien yaitu tangibles (keberwujudan/sarana yang ada) yaitu penampilan fasilitas fisik, peralatan, personal dan media komunikasi misalnya: kebersihan, kerapian dan kenyamanan ruangan, penataan interior dan eksterior, kelengkapan, kebersihan penampilan petugas (Supranto, 2011. Hal:231).
Untuk meningkatkan kepuasan ibu hamil dalam pelayanan Antenatal Care, upaya yang dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan adalah dengan meningkatkan mutu pelayanan yang diberikan sesuai dengan standar pelayanan yang sudah ditentukan.













BAB V
PENUTUP

A.     Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh mengenai kepuasan dalam pelayanan Antenatal Care di BPM Natalia Desa Pusat Permai Kecamatan Genuk Sari Kabupaten Semarang sebagian besar tingkat kepuasan responden rendah (56%), sedangkan tingkat kepuasan responden sedang mencapai (38%),  dan tingkat kepuasan responden tinggi (6%).
B.     Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan, maka saran yang bisa diberikan oleh peneliti adalah sebagai berikut:
1.      Bagi Peneliti Selanjutnya
Dapat melakukan penelitian lebih lanjut dan bervariatif dengan metode penelitian analitik yang menggunakan lebih dari satu variabel.
2.      Bagi Institusi
Penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar pertimbangan penelitian selanjutnya agar dapat lebih dikembangkaan lagi dan dapat digunakan sebagai tambahan referensi di perpustakaan Fakultas Kedokteran khususnya untuk Prodi D3 Kebidanan.
3.      Bagi Lahan Praktik
Perlu ditingkatkan lagi pelayanan yang ada di BPM Natalia, misalnya dengan tindakan medis yang cepat pada saat pasien membutuhkan sesuai dengan kebutuhan dan penataan ruang pemeriksaan dan ruang tunggu.

DAFTAR PUSTAKA

Aghny, A N. 2013. Kepuasan dalam Pelayanan Antenatal Care. Semarang : Jurnal Keperawatan Maternitas.
Budiman, Riyanto. 2013. Kapita Selekta Kuesioner Pengetahuan dan Sikap dalam Penelitian Kesehatan. Jakarta : Selemba Medika.
Depkes RI. 2015. Rencana Aksi Pencatatan Penurunan AKI di Indonesia. [diakses 23 Maret 2015].  www.gizikia.depkes.go.id/download/RAN-PP-AKI-2013-2015.

Herdiansyah, Haris. 2011. Metodologi Penelitian Kualitatif untuk Ilmu-ilmu Sosial. Jakarta : Salemba Humanika.
Hidayat. 2010. Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisa Data. Jakarta : Selemba Medika.
Imbalo, S. 2006. Mutu Layanan Kesehatan. Jakarta : EGC.
Irine. 2011. Manajemen Pemasaran Mutu Pelayanan Kesehatan. Jakarta : EGC.
Jahra Fatimah. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ibu Hamil dalam Melakukan Pemeriksaan Antenatal Care. Jurnal Kesehatan; 2007. [diakses 17 Maret 2015]. http://digilib.unimus.ac.id/download.php?id=7017.

Jenny, J.S. 2013. Mutu Pelayanan Kesehatan dan Kebidanan. Jakarta : Selemba Merdika.
Kemenkes RI. 2013. Profil Kesehatan Indonesia 2013. [diakses 2 November 2014]. http://www.profil-kesehatan-indonesia-2013.
Kemenkes RI. 2014. Ditjen Bina Gizi dan KIA. [diakses 5 November 2014]. http://www.didjen-bima-gizi-dan-kia-2014.
Keputusan Mentri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor Kep/25/M.PAN/2004. Tentang Pedoman Umum Indeks Kepuasan Masyarakat Unit Pelayanan Instansi Pemerintah. Opcit; 2004.
Mandriwati. 2007. Asuhan Kebidanan Kehamilan. Jakarta : EGC.
Marmi. 2011. Asuhan Kebidanan 1. Jakarta : EGC.
Mufdlilah.  2007. ANC Fokus. Yogyakarta: Nuha Medika.

Notoatmodjo, S. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : PT Rieneka Cipta.
Nugraheny, Esty. 2010. Asuhan Kebidanan Patologi. Yogyakarta : Pustaka Rihana.
Nursalam. 2008. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta : Selemba Medika..
Padila. 2014. Keperawatan Maternitas. Yogyakarta : Nuha Medika.
Pohan, Imbalo. 2007. Jaminan Mutu Pelayanan Kesehatan. Jakarta:  EGC.
Prawirohardjo, S. 2006. Ilmu kebidanan. Jakarta : Yayasan Bima Pustaka Sarwoni Prawirohardjo.
Pusdiknakes. 2003. Asuhan Antenatal. Jakarta : WHO-JHPIEGO.
Riyanto, A. 2009. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta.
Riyanto, A. 2009. Pengelolaan dan Analisis Data Kesehatan. Yogyakarta : Nuha Medika.
Sari DI. 2010. Manajemen Pemasaran Usaha Kesehatan. Jogjakarta : Nuha Medika
Setyawan A dan Saryono. 2010. Metodologi penelitian. Yogyakarta: Nuha Medika.

Sudarwan. 2003. Metode Penelitian Kebidanan. Jakarta : EGC.
Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung : Alfabeta.
Supranto, J. 2011. Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelayanan. Jakarta : Rineka Cipta.
Tjiptono, F. 2006. Manajemen Jasa. Yogyakarta : Penerbit Andi.

Varney, Helen. 2006. Asuhan Kebidanan. Jakarta: EGC.
Wasis. 2008. Pedoman Riset Praktis untuk Profesi Perawat. Jakarta : EGC.
WHO. 2006. Pelayanan Kesehatan Maternal. Jakarta : Media Presi.


































































Kode responden   : ...
Tanggal pengisian : ...





























Kuesioner
Gambaran Kepuasan Ibu Hamil dalam Pelayanan Antenatal Care di BPM Natalia Desa Pusat Permai Kecamatan Genuk Sari Kabupaten Semarang

A.     Petunjuk Pengisian
1.    Bacalah setiap pernyataan dalam kolom dengan teliti.
2.    Beri tanda (√) pada kolom (puas) jika pernyataan anda anggap puas dan tanda (√) pada kolom (tidak puas) jika pernyataan anda tidak puas.
3.    Data yang anda berikan dijamin kerahasiaanya.
4.    Selamat mengerjakan dan terima kasih atas kesediaan anda untuk mengisi kuesioner ini.

B.   Kuesioner
No
Pernyataan
Puas
Tidak Puas
1
Prosedur penerimaan pasien yang cepat dan tepat


2
Pelayanan pemeriksaan, pengobatan dan perawatan yang cepat dan tepat


3
Jadwal pelayanan dijalankan dengan tepat



4
Prosedur pelayanan tidak berbelit-belit



5
Kemampuan petugas cepat tanggap dalam menyelesaikan keluhan pasien


6
Petugas memberikan informasi yang jelas dan mudah dimengerti


7
Tindakan medis cepat pada saat pasien membutuhkan sesuai dengan kebutuhan pasien




8
Pengetahuan dan kemampuan petugas dalam menyelesaikan keluhan pasien


9
Keterampilan petugas dalam bekerja



10
Pelayanan yang sopan dan ramah


No
Pernyataan
Puas
Tidak Puas
11
Jaminan keamanan pelayanan dan kepercayaan terhadap pelayanan


12
Memberikan perhatian secara khusus kepada setiap pasien


13
Perhatian terhadap keluhan pasien dan keluarganya



14
Pelayanan kepada semua pasien tanpa  memandang status sosial dan lainnya


15
Kebersihan, kerapian, dan kenyamanan ruangan



16
Penataan ruang pemeriksaan dan ruang tunggu



17
Kelengkapan, kesiapan, dan kebersihan alat-alat yang dipakai



18
Kerapian dan kebersihan penampilan petugas



19
Pembayaran yang sesuai dengan kemampuan pasien















































Frequencies

Statistics


Nama
kepuasan
N
Valid
50
50
Missing
0
0
Mean

2.5000
Median

3.0000
Mode

3.00
Sum

125.00


Frequency Table

kepuasan


Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid
tinggi
3
6.0
6.0
6.0
sedang
19
38.0
38.0
44.0
rendah
28
56.0
56.0
100.0
Total
50
100.0
100.0













































































































































































































Komentar

Postingan populer dari blog ini

contoh soal askeb persalinan

ABSTRACT